Kenapa sih harus mencintai ‘seseorang yang seharusnya nggak boleh dicintai’??

Hari ini sedang giat-giatnya menyelesaikan novel kedua tapi entah kenapa semakin menuju akhir cerita kok ini otak jadi terlalu kreatif. Saking kreatifnya aku sampe berpikir apa mau dijadikan novel bersambung aja ya…hmmm…kayaknya enggak deh soalnya aku nggak suka cerita yang bikin penasaran so terpaksa ide-ide kreatif yang muncul kayak jamur di otak ini, beberapa aku simpan buat sangu novel berikutnya hehehe…di sela-sela pekerjaan mengetik yang bikin pegal punggung aku menerima telpon dari salah satu sahabatku di Jakarta. Dia curhat tentang cintanya pada ‘seseorang yang seharusnya nggak boleh dicintai’.
Katanya ‘seseorang yang seharusnya nggak boleh dicintai’ itu udah lama nggak menghubunginya. Saranku sih mending dilupain aja, lebih baik sakit sekarang kan daripada keburu cintanya udah mendarah daging padahal tahu sendiri statusnya adalah ‘seseorang yang seharusnya nggak boleh dicintai’. Duh, aku nggak bisa menyalahkan mereka termasuk sahabatku itu yang mau-maunya menjalin sebuah hubungan yang nggak bermasa depan, kita kan nggak pernah tahu cinta itu mau datang pada siapa. Kan katanya cinta itu buta. Ya…buat perenungan aja sih walupun cinta itu buta aku harap kita harusnya nggak buta.

Ya udah buat temanku itu harapanku sih mending benar-benar putus aja sama ‘seseorang yang seharusnya nggak boleh dicintai’ itu karena pada akhirnya hanya kamu yang bakal sakit nantinya, please cintai diri kamu sendiri dulu dong…sekali ini kamu boleh kok egois karena ketika kita begitu berbaik hati ‘mencintai’ orang lain kita sering bersikap jahat pada diri sendiri. Kita bahkan tidak peduli dengan rasa sakit hati kita, dengan diri kita, dengan orang yang sayang sama kita di sekitar kita. Karena sekali lagi seseorang itu adalah ‘seseorang yang seharusnya nggak boleh dicintai’.

Tenang aja…aku nggak cuma sekadar kasih nasihat kok karena hal ini jadi pelajaran berharga buat aku, karena siapa tahu cinta yang katanya buta itu menghampiriku, seenggaknya aku sudah siap untuk terus buka mata ini…aku nggak mau buta!